Minggu, 01 September 2013

Pekatnya Udara



Termangu di sudut kota
Menghirup udara sesakkan dada
Tumpukan sampah berjajar ria
Menari-nari beradu tawa

Di ujung jalan
Di depan pertokoan
Di kolong-kolong jembatan
Dan di setiap selokan

Menghempas sesuka hati
Bukan tanpa arti melalu-lalang
Tak pernah menyalahkan diri
Menghardik banjir yang datang

Wahai manusia-manusia bergelar
Manusia yang berhati bak malaikat
Cobalah bergegas sadar
Udara yang dihirup begitu pekat

Sayangi pertiwi
Melangkah bersama
Sadarkan diri

Perbaiki udara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar