Senin, 03 Februari 2014

FTS "I'm Single But Happy 2"_Senyum Keindahan


Oleh: Khanza Aliffia SP



Cahaya mentari pagi selalu indah untuk dinikmati. Ditemani kicauan burung yang menyejukkan hati. Sawah luas bergoyang tertiup angin seakan menyampaikan pesan nan suci. Sepi bukan berarti tak ada yang menemani. Sedih bukan berarti hati yang tersakiti. Senang pun tak selalu abadi di hati.
Kesendirian ini bukan berarti tak mempunyai orang-orang yang menyayangiku. Justru aku tengah berusaha bahagia bersama mereka yang menciptakan senyum di antara tengisku. Itu adalah kado terindahku di tahun ini. Syukur kuhaturkan  atas karunia orang-orang hebat seperti mereka.
Walaupun terkadang benci dengan keadaan yang melarutkanku dalam kesedihan. Tapi aku yakin, kebahagiaan pasti datang pada waktunya. Percaya, meyakini itu adalah tantangan besar untukku. Kesedihan akan tetap menjadi kesedihan jika berdiri tegap tanpa usaha keluar zona ketidaknyamanan. Berusaha tersenyum dari hati kecilmu, karena senyum adalah obat.
Banyak orang yang tak percaya seketika aku mengutarakan perihal status yang kusandang.
“Arghh,,, nggak mungkin Lala nggak punya pacar,” bantah kekasih Ayuk Okta.
“Lho? Kenapa nggak percaya? Kenyataannya gitu kok,” jawabku meyakinkan.
“Kasihan kalau nggak diakui yang jauh di sana, La.”
“Ya udah kalau tetap nggak percaya.”
Usai penjelasanku tak digubris, aku buru-buru masuk ke dalam kamar kostn. Alam itu malam minggu, seperti biasa kostn hanya berpenghuni beberapa orang saja. Aku, Afifah dan Syam. Penghuni setia.
Terkadang aku senyum-senyum sendiri mendengar cercahan mereka. Menurut orang, status jomblo itu begitu terhina. Mereka menilai aku adalah orang yang merugi, tidak menggunakan masa muda dengan baik. Memiliki teman banyak tetapi tak ada yang istimewa menurut mereka sangatlah percuma.
Namun, dengan berat hati kukatakan bahwa aku tak sependapat dengan mereka. Kenapa? Menurutku, jomblo itu istimewa. Bisa mempunyai banyak teman, tanpa harus takut ketika berada pada zona tak nyaman. Mereka akan selalu siap siaga membantu.
Yang kedua, jomblo itu kreatif. Dapat melakukan waktu luang dengan hal-hal yang positif, seperti menulis, membuat kreasi jilbab, bernyanyi dan lain-lain. Selain itu, jomblo itu hitung-hitung mengurangi dosa. Karena duduk berboncengan dengan orang yang buka muhrim berdosa, apalagi sampai duduk menyudut berdua, bermanja-manja dan pamer kendaraan sekalipun. Tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut setidaknya tidak menambah dosa yang bertumpuk.  
Jomblo aku pilih sebagai statusku karena aku yakin. Indah pada waktunya itu benar-benar ada. Allah telah memberikan jodoh kepada setiap hambanya. Laki-laki yang baik untuk wanita yang baik pula. Dengan alasan tersebut, aku ingin mempersiapkan diri yang lebih baik untuk lelaki yang disiapkan Allah untukku. Kutunggu engkau wahai pengeran.















Tidak ada komentar:

Posting Komentar